Pengaruh Unsur Geopolitik Terhadap Iklim Politik di Indonesia
TUGAS
SISTEM
POLITIK INDONESIA
PENGARUH UNSUR GEOPOLITIK TERHADAP IKLIM POLITIK DI INDONESIA
NAMA:
SITI MARYAM
NIM:
1301110399
ILMU
KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
RIAU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Pengaruh Unsur Geopolitik Terhadap Iklim
Politik Di Indonesia yang
diembankan oleh Dosen Pengampu kepada penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu MUCHID, S.SOS, M.PHIL. yang telah membimbing penulis sehingga
memudahkan penyelesaian makalah ini serta ucapakan terimakasih kepada rekan
Mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dari bentuk penyusunan maupun materinya. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari Dosen pengampu maupun rekan
Mahasiswa.
Demikianlah sebagai kata pengantar, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, April
2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Geopolitik....................................................................................... 5
2.2
Konsepsi Geopolitik.......................................................................................... 6
2.3
Dasar Pengertian Geopolitik............................................................................. 7
2.4
Unsur Dasar Geopolitik Indonesia.................................................................... 8
2.5
Implementasi Geopolitik Indonesia.................................................................. 9
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Geopolitik adalah politik yang tidak lepas dari
pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Politik
dalam ketatanegaraan berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana menyatukan bangsa
dan nusanya, bagaimana cara berpemerintahan dengan bangsa yang majemuk, dan
bagaimana menyejahterakan bangsa dan rakyatnya. Tiga hal ini atas dasar tiga
hal pokok pikiran dalam Pembukan UUD 1945, sebagai fundamen politik negara.
Letak geografis Indonesia yang
sangat strategis, karena di apit oleh dua benua dan dua samudera sangatlah
menguntungkan bagi pendapatan devisa negara Indonesia sebagai jalur
transportasi Internasional. Selain itu juga karena cuaca di Indonesia yang
hanya memiliki 2 Musim, sangatlah menentukan kepastian untuk masa bercocok
tanam, di tambah lagi dengan letak Indonesia yang di lalui oleh garis
khatulistiwa,yang memberi manfaat akan kekayaan hayati flora fauna di
Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian dari geopolitik?
b.
Apa Implementasi dari geopolitik
Indonesia?
1.3
Tujuan
a.
Menjelaskan pengertian geopolitik
b.
Menjelaskan secara ringkas implementasi
dari geopolitik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka,
Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston
E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati
suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan
politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang
melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau
geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam
fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari
nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu
wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis,
politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta
unsur kebijaksanaan.
2.2 Konsepsi Geopolitik Indonesia
Geopolitik berasal dari kata geo (kata Yunani, geo = bumi) dan politik
(esensi politik kekuatan), geopolitik berarti kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan letak bumi sebagai wilayah hidup dalam menentukan
alternatif kebijaksanaan untuk mewujudkan suatu tujuan.
Geopolitik adalah politik yang tidak lepas dari pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Politik dalam ketatanegaraan berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana menyatukan bangsa dan nusanya, bagaimana cara berpemerintahan dengan bangsa yang majemuk, dan bagaimana menyejahterakan bangsa dan rakyatnya. Tiga hal ini atas dasar tiga hal pokok pikiran dalam Pembukan UUD 1945, sebagai fundamen politik negara.
Politik ketatanegaraan yang mendasarkan pengaruh geografis bumi maka yang penting adalah manusia yang hidup di atas bumi itulah berperan sebagai penentu terhadap bumi tempatnya berada, sehingga geopolitik adalah ilmu tentang pengaruh faktor-faktor geografis terhadap ketatanegaraan.
Keadaan geografi dan demografi Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara merupakan negara kepulauan (negara maritim), dimana ± 65% terdiri atas lautan, sedang ± 35% terdiri atas daratan. Daratan terdiri atas 17.508 pulau maupun gugusan pulau-pulau besar dan kecil yang seluruhnya ± 2.028.087 km². Pulau-pulau yang besar antara lain Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Irian Jaya (Papua), dan sekitar 6.044 di antaranya memakai nama. Wilayah Indonesia seluruhnya adalah ± 5.193.250 km². Kepulauan Indonesia bertebaran
Geopolitik adalah politik yang tidak lepas dari pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Politik dalam ketatanegaraan berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana menyatukan bangsa dan nusanya, bagaimana cara berpemerintahan dengan bangsa yang majemuk, dan bagaimana menyejahterakan bangsa dan rakyatnya. Tiga hal ini atas dasar tiga hal pokok pikiran dalam Pembukan UUD 1945, sebagai fundamen politik negara.
Politik ketatanegaraan yang mendasarkan pengaruh geografis bumi maka yang penting adalah manusia yang hidup di atas bumi itulah berperan sebagai penentu terhadap bumi tempatnya berada, sehingga geopolitik adalah ilmu tentang pengaruh faktor-faktor geografis terhadap ketatanegaraan.
Keadaan geografi dan demografi Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara merupakan negara kepulauan (negara maritim), dimana ± 65% terdiri atas lautan, sedang ± 35% terdiri atas daratan. Daratan terdiri atas 17.508 pulau maupun gugusan pulau-pulau besar dan kecil yang seluruhnya ± 2.028.087 km². Pulau-pulau yang besar antara lain Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Irian Jaya (Papua), dan sekitar 6.044 di antaranya memakai nama. Wilayah Indonesia seluruhnya adalah ± 5.193.250 km². Kepulauan Indonesia bertebaran
sebelah menyebelah khatulistiwa, dengan ketentuan :
Panjang wilayah mencakup ⅛ khatulistiwa.
Jarak terjauh utara-selatan 1.888 km
Jarak terjauh barat-timur 5.110 km.
Terletak diantara 06° 08´ LU - 11° 15´ LS, dan di
antara 94° 45´ - 141° 05´ Bujur Timur.
Jumlah luas keseluruhan daratan pulau-pulau yang terpenting 1.849.731 km².Luas lautan ⅔ dari seluruh wilayah.
Persebaran penduduk tidak merata, ada yang padat
(Jawa, Madura, dan Bali) dan ada pula yang sangat jarang (Irian Jaya).
Kepulauan Indonesia yang terletak
di wilayah bagian barat adalah daratan lebih menonjol, sedangkan di bagian
timur lautan yang lebih dominan. Di samping itu pada umumnya wilayah Indonesia
adalah subur, kecuali Kalimantan yang sebagian subur dan sebagian kurang,
sedangakan Irian Jaya pada umumnya kurang subur, kecuali daerah dataran tinggi.
2.3 Dasar Pengertian Geopolitik
Timbulnya pengetahuan geopolitik berpangkal pada tinjauan para ahli pikir dan sarjana tentang peranan faktor geografis terhadap kehidupan makhluk dan kebudayaan. Bahwa keadaan alam di sekitarnya adalah penting untuk tiap makhluk hidup. Kehidupan harus menyesuaikan diri dengan keadaan alamiah. Manusia sebagai makhluk sosial budaya tidak hanya dikelilingi oleh situasi sosiokultural semata tetapi pada hakikatnya tergantung pula serta diliputi oleh situasi alamiah.
Frederich Ratzel (1844-1904). Perintis aliran
geopolitik ialah Frederich Ratzel, yang menyatakan dalam bukunya “Political
Geography” (1897) bahwa negara merupakan organism yang hidup dan supaya dapat
hidup subur dan kuat maka memerlukan ruangan untuk hidup, dalam bahasa Jerman
disebut Lebensraum. Negara-negara besar, kata Ratzel mempunyai semangat
ekspansi, militerisme, dan optimisme.
Rudolp Kjellen (1864-1922). Geopolitik sebagai suatu istilah adalah
singkatan dari Geographical Politic, yang dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu
politik Swedia bernama Rudolp Kjellen pada 1900, dalam rangka mengemukakan
suatu system politik yang menyeluruh, meliputi demopolitik, ekonomopolitik,
sosiopolitik, kratopolitik, termasuk juga geopolitik. Kjellen melanjutkan
ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan bahwa negara adalah
suatu organism yang dianggap sebagai “prinsip dasar”.
Karl Haushofer (1869-1946). Geopolitik kemudian
berubah artinya setelah dipopulerkan oleh Karl Haushofer seorang perwira
tentara di kota Munchen, dengan mengarah ke ekspansionisme dan resialisme. Hal
ini dapat dilihat dari rumusan Karl Haushofer : “Geopolitik adalah landasan
ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan demi kelangsungan hidup suatu
organisasi negara untuk memperoleh ruang hidupnya (lebensraum)”. Konsep
geopolitik yang dikembangkan oleh Karl Haushofer mencakup seluruh system
politik pandangan Kjellen.
Ajaran Pancasila. Konsep Karl Haushofer tidak dapat
diterima oleh bangsa Indonesia, karena sangat bertentangan dengan filsafat
hidup bangsa Indonesia. Sesuai dengan ajaran Pancasila, bangsa Indonesia
merumuskan geopolitik sebagai berikut :
Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan konstelasi geografis suatu negara dengan memanfaatkan keuntungan letak
geografis tersebut untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional dan
penentuan-penentuan kebijaksanaan secara ilmiah berdasrkan realita yang ada
dengan cita-cita bangsa.
2.4 Unsur Dasar Geopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia sebagai fenomena atau gejala sosial harus dilihat sebagai gejala dinamis, yang selalu mengusahakan persatuan dan kesatuan. Persatuan merupakan suatu proses, yaitu usaha ke arah berastu untuk menjadikan keseluruhan kea rah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, atau dengan istilah lain sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat satu, yaitu mutlak tidak dapat terbagi dan terpisahkan dari yang lain. Dan sebagai gejala sosial yang dinamis, geopolitik harus selalu berkembang terus yang konsisten dan relevan, dengan berlandaskan konsepsi dasar dan konsepsi pelaksana geopolitik Indonesia.
2.5 Implementasi Geopolitik
Indonesia
Pengaruh letak bumi pada posisi silang terhadap ketatanegaraan bagi bagsa
Indonesia mula pertama terasa penting dan mendesak dengan menyatukan nusa dan
bangsanya dalam rangka usaha mengembangkan konsepsi ketahanan nasional atau
geostrategic Indonesia, mengingat bangsa Indonesia yang terdiri atas beberapa
suku bangsa dan beraneka budaya serta bermacam-macam agama, maka konsep
geopolitik di Indonesia perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan bangsa dan
negara
Konsep geopolitik Indonesia mengingat uraian mengenai perkembangan wilayah
Indonesia dan unsur dasar geopolitik Indonesia, dapat diberi batasan yang
sedikit berbeda dengan semula, namun intinya sama, sebagai berikut :
Pengetahuan tentang segala sesuatu dengan memanfaatkan letak geografis negara kepulauan untuk kepentingan-kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang menghormati ke-bhineka-an kehidupan nasional untuk mencapai tujuan negara.
Pengetahuan tentang segala sesuatu dengan memanfaatkan letak geografis negara kepulauan untuk kepentingan-kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang menghormati ke-bhineka-an kehidupan nasional untuk mencapai tujuan negara.
Batasan tersebut merupakan suatu ajaran tentang geopolitik Indonesia, maka
perlu pelaksanaan dan penerapannya. Adapun pelaksanaan geopolitik Indonesia
sejak wawasan nusantara diresmikan oleh MPR dengan TAP MPR nomor IV tahun 1973,
yaitu meliputi empat aspek, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial
budaya, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan. Di samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga menerapkan
wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Indonesia tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di
kawasan Asia Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia di
persilangan jalur lalu lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun
kadar intensitas pasti berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai
kebutuhan dasar terutama minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia.
Jalur pasokan minyak dari Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika
Serikat, misalnya, seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia.
Karenanya sangat wajar bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur
pasokan minyak ini, termasuk di perairan nusantara, seperti, Selat Malaka,
Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain.
Pasukan Beladiri Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi
jarak jauh untuk mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life
line," yakni, radius sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia
Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk
mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh
negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk Indonesia.) Keberadaan Indonesia
dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan
juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat
beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan
yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia
mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat
pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan
sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh
Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada,
Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi
perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah
perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan
kepentingan internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Timbulnya pengetahuan geopolitik berpangkal pada tinjauan para ahli pikir
dan sarjana tentang peranan faktor geografis terhadap kehidupan makhluk dan
kebudayaan. Bahwa keadaan alam di sekitarnya adalah penting untuk tiap makhluk
hidup. Kehidupan harus menyesuaikan diri dengan keadaan alamiah. Manusia
sebagai makhluk sosial budaya tidak hanya dikelilingi oleh situasi
sosiokultural semata tetapi pada hakikatnya tergantung pula serta diliputi oleh
situasialamiah.
3.2 Saran
Sebagai warga Indonesia kita
harus tetap menjaga kelestarian dari Negeri tercinta Indonesia yang memiliki
letak geografis sangat strategis bagi dunia Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 2008.
Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Buku
Geografi kelas IX. Penerbit Grafindo Pratama.
Widyo Nugroho, Achmad Muchj. Ilmu Budaya Sosial Dasar. Universitas
Gunadarma, Jakarta, 1996.